Jendela Berita

Kamis, 15 Juli 2010

KEPASTIAN HIDUP BERADA DI UJUNG TANDUK



Diprediksi bahwa kepastian hidup untuk Burung Surga atau Paradise Bird ini akan musnah,tentu saja ini sebuah tantangan yang kita harus atasi bersama,untuk menyelamatkan Populasi Burung Cendrawasih yang mendiami di Pulau terbesar kedua didunia ini setelah Pulau hijau di sebelah utara canada itu.Mungkin saja sebagian manusia berkata bahwa "untuk apa melindungi mereka atau burung cendrawasih"tetapi disini yang yang paling penting dipikirkan adalah kita semua ciptaan Tuhan dan punya hak untuk memperoleh hidup di muka bumi ini.Sudah barang tentu bahwa suatu negara mempunyai hukum atau Undang-undang yang khusus untuk melindungi satwa langka,salah satunya satwa langka asal Papua ini (Paradise Bird).Tetapi sesuai pengamatan kita secara detail bahwa justru pemusnaan burung Surga ini prioritas utama oleh republik ini.Timbul pertanyaan:Mengapa Burung Surga Atau Burung Cendrawasih selalu di buru oleh orang pembuat Undang-undang pelestarian satwa langka.....???
Dengan semua perbuatan senonoh ini,timbul pemikiran yang paling positif di benak setiap orang Papua,bahwa Burung Cendrawasih dapat selamat bila pulau yang mereka tinggal inipun BEBAS dari cengkraman manusia tidak bertanggung jawab.

".....BURUNG CENDRAWASIHKU,ENGKAU PASTI SELAMAT BERSAMAKU DARI KEPUNAHAN....."

Goresan PAPUA MAKIME atas kepedulian.....Salam Kebebasan!!!

Minggu, 04 Juli 2010


AWAL PERJALANAN PEMEKARAN
(Otonomi Khusus bukan berarti memperbanyak Pemekaran)


Otonami khusus mulai ada atau diperlakukan sejak reformasi yang bergulir direpublik ini sejak tahun 1998,Hal ini diberikan khusus untuk daerah2 yang penuh dengan komflik horizontal maupun fertikal,yang mengakitkan rakyat kecil jadi korban.mengingat itu pemerintah segera mensahkan UUD Otonomi Khusus,untuk beberapa daerak komflik seperti Papua,Aceh dan daerah lainnya.
Tetapi kalau diamati atau dianalisa secara akurat justru otonomi Khusus ini membawa dampak sangat membabibuta,terhadap banyak persoalan yang mengakibatkan perpecahan antara satu sama lain.Kami sebagai orang awam berfikir bahwa ini permainan pemerintah pusat dengan memanfaatkan beberapa putra daerah yang embel-embelnya bekerja untuk kepentingan Jakarta.
Kalau kita menyusuri pelaku pemekaran adalah orang-orang yang kalah dalam suatu pemilihan,baik Gubernur Maupun Bupati dan Wali Kota,pada hal orang-orang ini tidak tahu sama sekali tentang criteria tantang pemekaran suatu wilayah,tapi kami yakin bahwa itu pun difasilitasi atau di Beckap oleh oang-orang konglomerat.
Hal ini sama juga yang sekarang terjadi di propinsi Papua.Ada Segelintir orang yang kalah dalam pemilihan Gubernur Papua,lalu beralih profesi sebagai eksekutor pembentukan propinsi Papua tengah dengan brutal tanpa ada pertimbangan.Lebih repot lagi bahwa penempatan ibukota propinsi terletak pada daerah yang sangat tidak memenuhi untuk pengembangan pembangunan.
Masyarakat,mahasiswa ini sebenarnya adalah orang-orang yang berhak untuk memperjuangkan nasib daerahnya sendiri sesuai kebutuhan,justru berbalik kedua oknum ini penting ini di disudutkan bahkan fokum.
Apalagi mahasiswa yang merupakan pengukur barometer keputusan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,justru selalu di terror oleh pemerintah melalui kaki tangannya untuk meredam pergerakan mahasiswa.pada hal kalau kita ketahui mahasiswa merupakan orang-orang yang sangat Independent murni yang hanya memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.
Oleh sebab itu pemerintah sebagai lembaga tinggi Negara,sekiranya harus menampung aspirasi yang dating dari berbagai lembaga kemasyarakatan atau organisasi-organisasi kemahasiswaan yang sifatnya berjuang demikepentingan banyak orang atau masyarakat kecil.

Sabtu, 03 Juli 2010

FORUM MAHASISWA ANTI PEMEKARAN PAPUA



PERNYATAAN SIKAP

Pada awal mula jatuhnya rezim Orde Lama tahun 1998, mulailah reformasi yang mengantar kepada setiap orang di Republik ini untuk bebas menyuarakan aspirasinya untuk kepentiingan pribadi, golongan maupun umum, walaupun dihantui dengan berbagai macam aturan yang mengarah pada pembasmian golongan maupun ras.

Namun kami sebagai orang yang penuh dengan rasa memilik dan peduli terhadap tanah kami, hak kami dan hidup kami. Akhirnya kami pun maju pantang menyerah dalam menyuarakan apa yang pantas dan apa yang tidak pantas untuk daerah kami yaitu tanah Papua.

Kami sebagai orang awam selalu berpikir dengan penumpukan masalah dinegri ini yang notabenenya menyengsarakan rakyat kecil. Lebih repot lagi dengan masalah pemekaran wilayah kabupaten maupun propinsi di tanah Papua, ditambah lagi dengan pengiriman trasnmigrasi yang membrutal sehingga orang Papua menjadi penonton di negrinya sendiri.

Maka itu, kami merasa bahwa pemerintah pusat dan para penguasa negri ini tidak melihat masalah yang sebenarnya terjadi di Papua karena, segala keputusan yang diambil tidak sesuai dengan aspirasi rakyatnya. Bahkan yang lebih menyedihkan segala keputusan yang diambil selalu memihak kepada segelintir orang yang nyatanya perpanjangan tangan dari pemerintah pusat sehingga orang Papua yang menjadi korban diatas tanahnya sendiri.

Dari semua cerita kebenaran diatas dapat terbukti bahwa pemerintah pusat adalah sutradara atas semua kejahatan yang terjadi di negeri ini, maka kami sebagai orang papua yang punya hak diatas tanah kami MENOLAK DENGAN TEGAS UNTUK PEMEKARAN PROPINSI DI TANAH PAPUA DALAM BENTUK APAPUN”. Pernyataan Sikap ini kami buat untuk dijadikan sebagai, keputusan mutlak tanpa ada pertimbangan dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapa pun.

Kami orang Papua dengan tegas :

1. MENOLAK PEMEKARAN PROPINSI DI TANAH PAPUA DALAM BENTUK APAPUN

2. MENOLAK PENERBITAN SK PEMEKARAN

Apabila pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) tidak ambil pusing dan mengindahkan pernyataan sikap kami, maka KAMI PUN SIAP AMBIL JALAN LAIN………………?

Salam Peduli