Jendela Berita

Rabu, 30 Juni 2010

DUKA YANG TAK BERUJUNG, KEPASTIAN BEBASPUN SIRNA


Kemarin duka, hari ini duka, esokpun duka.Itu yang selalu terjadi pada rakyatku yang mendambahkan suatu kebebasan,untuk memenuhu sisa hidup ini,namun semuanya sia-sia belaka yang ada hanya kepingan tulang belulang berserahkan kesana-kemari.kami tak tahu ini perbuatan siapa,yang pasti adalah perbuatan manusia berkuasa,yang selalu ingin merampas hak kami dan hidup kami.hari-hariku selalu ramai dengan bisingan suara manusia yang menyerupai sanak saudaraku,keluargaku dan kerabatku,yang sudah tinggalkan aku sendiri beberapa waktu yang lalu,melainkan suara manusia pemburu nyawa........?

"UGATAME AMPUNILAH MEREKA"

Selasa, 29 Juni 2010


JERITAN DIBALIK MENDUNGNYA LANGIT
(Dari Mama Untuk Anak-Anak Negrinya, Papua)
Dibalik mendungnya langit
Jantung berdebar mengerang kesakitan
Terasa goresan luka disekujur tubuhku
Ditengah tebalnya awan gelap gulita

Tiada henti linangan air mata dan darahku
Membasahi sekujur tubuhku
Kemanakah aku berlindung.?
Ku tak tahu, apa salah dan dosaku

Ku diperkosa, seisi tubuhku dikuras habis
Terasa jantungku tak lama tercopot
Apa kau melihat dan merasakan sakit dan deritaku, anakku.?
Jeritan dibalik gulitanya langit

Ku tak berdaya
Amat gemetar pijakkan kakiku
Mencari perlindungan selayaknya bagiku
Dibalik mendungnya langit

Penuh harapan dibalik gulitanya langit
Menanti datangnya kau, anakku
Membawa terang, menghiasi wajahku
Namun sirna malah melukaiku
Apakah itu tempat dan takdirku slamanya.?
Itu cara balas budimu, anakku.?
Apakah akal sehatmu diracuni, anakku.?
Seribu tanya dibalik mendungnya langit

Untukmu kau anakku
Yang masih bernafas dan melihat pendritaanku
Berjuanglah demi Aku, anakku
Aku tidak dapat menahan penderitaanku

Aku mau bebas
Bebas dari lingkungan kegelapan
Bebas dari penindasan
Ingin hati, tersenyum bersamamu, anakku

Tuban (Pantura Jatim), 23 Juni 2010

Oleh:Odagipai Th.

Senin, 28 Juni 2010

"DIMANA ADA GULA,DISITU ADA SEMUT"



"DIMANA ADA GULA,DISITU ADA SEMUT"
Saudaraku,kata diatas sering sekali diucapkan ole,orang-orang humoris atau kemedian.sebenarnya kata ini mmengandung pengertian yang sangat luas,dan menginggung semua aktivisartor,tetapi penekanannya lebih kepada para penguasa yang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.pada mulanya jatuh rezim orde baru,para penguasa yang hidup dibawah tekanan mendahirup udara segar yang mengarah kepada kepentingan pribadi dan golongan,dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di republik ini.Lebih-lebih mengarah pada sumber daya alam yang ada di Pulau Papua (PARADISE ISLAND).
Denga hitungan detik seluruh kekayaan alam di negeri cendrawasih inipun didrop dijakarta,tanpa ada batasan-batasan hak ulayat dan pertimbangan kemanusiaan.Orang yang mempunyai hak penuh atas kekayaan itu hanya menonton dengan mata buta,kaki,tangan putus....dll.akibat dari inipun membawa dampak kaburukan yang sangat besar,dengan terjadinya,DOM,Pembunuhan Masal,Pembantaian Etnis atau ras dll,semuanya itu SUDAH DILAKUKAN, SEDANG DILAKUKAN dan AKAN DILAKUKAN oleh Negara terhadap BUMI CENCRAWASIH dan SEGALA ISINYA.Timbul pertanyaan bahwa kenapa masalah kemanusiaan ini selalu menjadi makanan pokok para penguasa untuk pelampiasan lapar,yang terjadi terus menerus,apakah hal itu ada hubungan dengan HUKUM ALLAH...???
"SALAM PEMBNEBASAN BERSAMA UGATAME"

Kamis, 24 Juni 2010



PAPUA BAGAIKAN…..ITIK DI TENGAH TELAGA,TETAPI KEHAUSAN
( Sebuah goresan yang mendambahkan kebebasan di tengah kemerosotan bangsa)

Papua ini di identikan dengan seekor itik yang sedang berada di sebuah telaga yang dipenuhi air tetapi pada akhirnya haus juga.Timbul pertanyaan bahwa, kenapa ada air di telaga itu baru si ITIK tidak mau minum?Saudaraku begitu pula dengan yang dialami oleh, Papua dan orang papua ( Ras Melanesia )memang berada diatas kekayaan-nya tetapi tidak perna nikmati sedikit-pun, bahkan sebaliknya yang ada hanya, Pembantain, pembunuhan, bahkan masuk pada kejahatan akhir, pembasmian Etnis atau Ras. Hal itu selalu berada atau terjadi pada setiap orang Papua,secara membrutal.Dari sinilah jeritan hati dan ungkapan secara langsung maupun tidak langsung datang dari seluruh penjuru tanah Papua,baik yang sudah menghembuskan napas (mati) maupun yang masih hidup.Ini bukan sebuah mimpi tetapi terjadi secara terang-terangan bagaikan sebuah film yang di nonton secara life.
Tetapi kami sebagai orang Papua, yang di ciptakan oleh Allah Bangsa Papua yang mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi,tidak akan menghakimi siapapun dia yang sudah dan sedang menjadi Sutradara dan Aktor di balik semua tragedy kemanusiaan yang terjadi di penjuru tanah Papua.Cuma sangat di sayangkan bahwa,kenapa hal ini terjadi pada manusia Papua yang punya hak untuk hidup bebas tanpa ada penindasan, padahal kami semua merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, tanpa membedakan kekurangan dan kelebihan

“ Papuaku selamat menantikan detik-detik kebebasan sejati”
Salam Pembebasan
PEDULI ATAS TANAH PAPUA